• Jum. Des 19th, 2025

“Koordinator PETI Berjaya, Aparat Hanya Penonton 14 September 2025: Bukti Nyata Hukum Tak Bertaring di Nanga Biang”

ByAdmin Jejak Kalbar

Sep 14, 2025
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":false,"containsFTESticker":false}

PETI di Nanga Biang Terus Beroperasi, Hukum Dipertanyakan,Sanggau – Jejak Kalbar | 14 September 2025

Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Nanga Biang, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, terus menggila. Hingga hari ini, 14 September 2025, mesin dompeng masih menderu di RT 04 RW 02. Fakta ini menampar logika publik: jika benar tidak ada oknum yang membekingi, mengapa hingga kini tidak ada tindakan tegas?

 

Di lapangan, aktivitas tambang ilegal disebut dikendalikan dua orang berinisial AV dan RL. Nama keduanya bukan lagi rahasia di telinga warga, namun justru seolah tak tersentuh hukum. Razia hanya sebatas formalitas: mesin berhenti saat operasi, lalu hidup kembali setelah situasi dianggap aman.

 

“Kalau tidak ada yang membocorkan informasi, mustahil pelaku bisa selalu lolos. Razia jadi sia-sia, masyarakat hanya jadi penonton,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.

Sungai Kapuas kini menjerit. Air keruh, ekosistem hancur, dan masyarakat kehilangan sumber penghidupan. Namun yang lebih mengerikan, hukum seakan tak lagi berdaya menghadapi jaringan PETI.

 

Pertanyaan besar pun mencuat: apakah hukum benar-benar lumpuh, atau ada tangan-tangan gelap yang sengaja membiarkan aktivitas ilegal ini berlangsung?

 

Warga mendesak aparat untuk berhenti menutup mata. Mereka meminta langkah nyata: hentikan mesin, tangkap pelaku, dan bongkar siapa pun yang ada di belakang layar.

 

“Kalau memang tidak ada bekingan, buktikan. Tangkap koordinatornya, sikat sampai ke akar. Jangan biarkan masyarakat berpikir hukum bisa dibeli,” tegas salah satu warga dengan nada geram.

 

Kenyataan bahwa hingga 14 September 2025 PETI masih beroperasi di Nanga Biang menjadi catatan kelam bagi penegakan hukum di Sanggau. Diamnya aparat justru memperkuat dugaan publik bahwa ada kekuatan yang melindungi kegiatan haram ini.

Kini semua mata tertuju pada aparat. Apakah berani menindak, atau tetap membiarkan hukum dipermainkan oleh sekelompok penambang liar?

Sumber;warga setempat

Penulis;jh

Need Help?