Oli Ilegal Diduga Dipindah Diam-Diam dari Gudang Bersegel, BPM Kalbar Desak Aparat Sikat Cukong dan Bekingnya!

jejakkalbar, Kubu raya, Kalimantan Barat – 24 Juni 2025 Dugaan pemindahan barang bukti oli ilegal palsu dari gudang bersegel milik jaringan mafia pelumas kembali menyulut amarah publik. Gudang di Jalan Arteri Supadio, Kubu Raya yang sebelumnya disegel aparat, kini dikabarkan menjadi tempat keluar masuk truk berat secara mencurigakan.

Senin malam (23/6), sekitar pukul 21.45 WIB, lima unit truk bak dan mobil boks terlihat keluar dari gudang tersebut, diduga kuat membawa oli ilegal palsu ke dua lokasi baru: kawasan pergudangan Ocean 88 dan sebuah ruko mencurigakan di Jalan Adi Sucipto, Arang Limbung, tepat di samping Gang Rembulan.

Tim gabungan dari Den Intel Kodam XII/Tpr yang memantau lokasi langsung membuntuti pergerakan mencurigakan ini. Hasilnya mengejutkan — lokasi baru terhubung dengan seorang pengusaha berinisial EC yang tinggal di Sungai Raya Dalam. Namun hingga kini, belum ada tindakan tegas dari penegak hukum. Diduga penggerebekan urung dilakukan karena alasan waktu.

Ketua Umum Barisan Pemuda Melayu (BPM) Kalbar, Gusti Eddy, meledak dengan pernyataan keras. Ia menyebut kejadian ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap hukum dan rakyat.

 

> “Kalau benar barang bukti sudah dipindahkan dari lokasi yang disegel, itu berarti ada permainan busuk! Negara tidak boleh tunduk pada cukong, preman, atau mafia pelumas!” seru Gusti dengan nada geram, Selasa malam (24/6).

Gusti mendesak aparat penegak hukum untuk tidak lagi bermain aman atau menjadi tameng para pelaku kejahatan ekonomi. Ia meminta Kejati Kalbar, Polda, bahkan Mabes Polri dan institusi intelijen negara untuk segera melakukan penindakan, bukan sekadar pemantauan.

> “Ini bukan sekadar pelanggaran pidana biasa. Ini perusakan kepercayaan publik. Pelaku harus dijerat dengan pasal berlapis, termasuk Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Dan bukan hanya dipenjara — mereka harus dimiskinkan!” tegasnya.

 

BPM Kalbar bahkan meminta atensi langsung dari Presiden RI, Menko Polhukam, Kapolri, Panglima TNI, Jaksa Agung, Kepala BIN, Kepala BAIS, hingga Ketua DPR RI. Menurutnya, ini bukan lagi soal oli palsu, tapi soal eksistensi dan keberanian negara melawan kekuatan uang haram.

> “Jika benar aparat tahu dan membiarkan barang bukti dipindah, itu sama saja pengkhianatan institusional. Jangan biarkan hukum hanya berani ke rakyat kecil tapi lumpuh melawan konglomerat jahat!” cetus Gusti dengan nada tinggi.

 

Dia juga menyatakan bahwa BPM Kalbar siap berada di garis depan, mengawal proses hukum tanpa kompromi.

> “Kalau malam ini juga tidak ada tindakan nyata, maka publik akan menganggap negara kalah oleh mafia. Kami tidak akan diam. Kami akan turun ke jalan jika perlu!” tegasnya.

 

BPM Kalbar menuntut penyegelan ulang, penyitaan semua lokasi terkait, pemanggilan EC dan jaringannya, serta pencabutan izin usaha secara permanen.

> “Ini bukan hanya oli palsu — ini oli yang melumasi sistem korup dan busuk. Jika aparat tidak segera bertindak, maka publik akan percaya bahwa hukum memang hanya mainan para penguasa,” tutup Gusti dengan nada peringatan keras.

[johandi]

Sumber: Gusti Eddy, Ketua Umum Barisan Pemuda Melayu Kalbar

Pos terkait