Jejakkalbar.web.id,Singkawang, — Dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi kembali mencuat. SPBU 63.791.01 di Bagak Sahwa, Kota Singkawang, terekam kamera menyalurkan solar dan pertalite subsidi ke jeriken-jeriken plastik. Praktik ini terjadi secara terang-terangan pada Sabtu (26/4) pukul 15.30 WIB, di siang bolong, tanpa pengawasan aparat maupun pihak SPBU.
Video yang beredar menunjukkan barisan jeriken yang dilayani layaknya kendaraan resmi. Padahal, menurut aturan pemerintah, BBM bersubsidi hanya boleh disalurkan kepada kendaraan yang terdaftar dan berhak, bukan ke jeriken untuk kepentingan spekulatif.
“Ini bukan sekadar pelanggaran teknis. Ini pembiaran yang mencederai keadilan bagi masyarakat yang antre dengan benar,” ujar seorang warga yang merekam kejadian.
Kondisi ini memunculkan sorotan tajam terhadap lemahnya pengawasan distribusi BBM di wilayah perbatasan. Tak hanya pengelola SPBU, masyarakat juga mempertanyakan peran aparat penegak hukum, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di tingkat provinsi dan kota.
Publik mendesak agar:
Kapolres Singkawang melakukan penyelidikan dan penindakan tegas terhadap praktik ilegal di SPBU tersebut.
Dinas ESDM Provinsi Kalbar mengevaluasi sistem distribusi dan melakukan inspeksi langsung.
Pertamina dan Hiswana Migas segera memanggil pengelola SPBU untuk klarifikasi resmi dan kemungkinan pencabutan izin.
Wali Kota Singkawang tidak diam terhadap persoalan yang mencoreng tata kelola energi di daerahnya.
“Kalau pemerintah dan aparat diam, sama saja memberi ruang bagi mafia BBM untuk tumbuh subur. Negara tidak boleh kalah oleh jeriken,” tegas tokoh masyarakat setempat.
Masyarakat berharap agar kejadian ini tidak berhenti pada video viral semata. Penindakan nyata dan transparansi diperlukan untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan subsidi kembali ke jalur yang semestinya: untuk rakyat, bukan untuk spekulan.